MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Neraca Perdagangan dan Bagaimana Menghitungnya?
Teori
Bagikan!

Apa Itu Neraca Perdagangan dan Bagaimana Menghitungnya?

07 May 2024
4 menit membaca
Apa Itu Neraca Perdagangan dan Bagaimana Menghitungnya?

Neraca perdagangan merupakan salah satu indikator ekonomi yang penting untuk melihat keseimbangan antara ekspor dan impor suatu negara. Neraca perdagangan mengukur selisih antara nilai barang dan jasa yang diekspor dan nilai barang dan jasa yang diimpor dalam suatu periode waktu tertentu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu neraca perdagangan, bagaimana menghitungnya, dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Apa Itu Neraca Perdagangan?

Neraca perdagangan adalah perbandingan nilai ekspor dan impor suatu negara dalam periode waktu tertentu. Ekspor adalah nilai total barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara kepada negara lain, sedangkan impor adalah nilai total barang dan jasa yang dibeli oleh suatu negara dari negara lain.

Jika nilai ekspor suatu negara lebih besar daripada nilai impor, maka neraca perdagangan dikatakan mengalami surplus. Sebaliknya, jika nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor, neraca perdagangan mengalami defisit.

Menghitung Neraca Perdagangan

Untuk menghitung neraca perdagangan, kita perlu mengetahui nilai total ekspor dan impor suatu negara dalam periode tertentu. Angka-angka ini biasanya dinyatakan dalam aset digital, seperti dolar AS.

Langkah-langkah untuk menghitung neraca perdagangan adalah sebagai berikut:

  • Tentukan periode waktu yang ingin dihitung neraca perdagangannya, misalnya satu tahun.
  • Temukan data nilai ekspor suatu negara dalam periode tersebut. Data ini biasanya tersedia di situs web lembaga statistik negara atau kementerian perdagangan.
  • Temukan data nilai impor suatu negara dalam periode yang sama.
  • Kurangkan nilai impor dari nilai ekspor untuk mendapatkan selisihnya.
  • Jika selisih tersebut positif, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Jika selisihnya negatif, neraca perdagangan mengalami defisit.

Jenis Neraca Perdagangan

Secara umum, ada dua jenis neraca perdagangan yang umum digunakan.

1. Neraca perdagangan barang

Neraca perdagangan barang mengukur selisih antara nilai barang yang diekspor dan nilai barang yang diimpor oleh suatu negara. Ini mencakup barang-barang fisik seperti barang konsumsi, barang modal, bahan baku, dan barang intermediate.

2. Neraca perdagangan jasa

Neraca perdagangan jasa mengukur selisih antara nilai jasa yang diekspor dan nilai jasa yang diimpor oleh suatu negara. Ini mencakup jasa-jasa seperti pariwisata, jasa keuangan, transportasi, dan jasa profesional.

Baca Juga: Apa Itu GDP? Ini Jenis, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Neraca Perdagangan, Surplus vs Defisit

Neraca perdagangan yang mengalami surplus menunjukkan bahwa negara tersebut lebih banyak mengekspor barang dan jasa daripada yang diimpor. Hal ini merupakan indikator positif karena menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki daya saing yang baik di pasar internasional dan dapat menghasilkan pendapatan dari ekspor.

Di sisi lain, neraca perdagangan yang mengalami defisit menunjukkan bahwa negara tersebut lebih banyak mengimpor barang dan jasa daripada yang diekspor. Defisit ini bisa terjadi karena negara tersebut memiliki ketergantungan terhadap impor, defisit perdagangan dapat menyebabkan penurunan cadangan devisa negara dan melemahkan nilai tukar mata uangnya.

Faktor yang Memengaruhi Neraca Perdagangan

Ada beberapa faktor yang memengaruhi neraca perdagangan suatu negara:

1. Tingkat nilai tukar mata uang

Tingkat nilai tukar mata uang suatu negara dapat memengaruhi neraca perdagangannya. Jika mata uang suatu negara melemah terhadap mata uang negara lain, barang-barang di negara tersebut akan menjadi lebih murah bagi negara-negara lain. Hal ini dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, sehingga meningkatkan surplus neraca perdagangan.

2. Kondisi ekonomi domestik

Kondisi ekonomi domestik juga dapat memengaruhi neraca perdagangan. Jika suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik, permintaan domestik akan meningkat dan hal ini dapat meningkatkan impor. Di sisi lain, jika negara mengalami resesi ekonomi, permintaan domestik akan menurun dan hal ini dapat mengurangi impor.

3. Kebijakan perdagangan

Kebijakan perdagangan suatu negara, seperti tarif impor, kuota impor, dan perjanjian perdagangan bebas, juga dapat memengaruhi neraca perdagangannya. Kebijakan-kebijakan ini dapat memengaruhi tingkat ekspor dan impor suatu negara.

Contoh Neraca Perdagangan

Sebagai contoh, mari kita lihat neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2020:

  • Nilai ekspor Indonesia sebesar 195 miliar aset digital.
  • Nilai impor Indonesia sebesar 200 miliar aset digital.

Dengan mengurangkan nilai impor dari nilai ekspor, kita dapat menghitung selisihnya:

195 miliar aset digital – 200 miliar aset digital = -5 miliar aset digital

Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2020 mengalami defisit sebesar 5 miliar aset digital.

Baca Juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Cadangan Devisa?

Komponen Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan terdiri dari beberapa komponen penting:

1. Ekspor barang dan jasa

Nilai total barang dan jasa yang diekspor oleh suatu negara. Ini mencakup ekspor barang fisik dan jasa seperti pariwisata dan jasa keuangan.

2. Impor barang dan jasa

Nilai total barang dan jasa yang diimpor oleh suatu negara. Ini mencakup impor barang fisik dan jasa seperti transportasi dan jasa profesional.

3. Selisih (surplus/defisit)

Selisih antara nilai ekspor dan nilai impor. Jika selisihnya positif, neraca perdagangan mengalami surplus. Jika selisihnya negatif, neraca perdagangan mengalami defisit.

Neraca Perdagangan vs Neraca Pembayaran

Meskipun terkait, neraca perdagangan tidak sama dengan neraca pembayaran. Neraca perdagangan fokus pada perbedaan antara nilai barang dan jasa yang diekspor dan yang diimpor, sedangkan neraca pembayaran mencakup seluruh transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara lain dalam periode waktu tertentu.

Neraca pembayaran mencakup transaksi berjalan, yang mencakup neraca perdagangan barang dan jasa, serta transaksi finansial seperti investasi, transfer uang, dan pembayaran bunga dan dividen. Neraca pembayaran juga mencakup perubahan cadangan devisa suatu negara.

Baca Juga: Trading Balance, Strategi Penting untuk Mempertahankan Modal dan Keuntungan

Neraca perdagangan merupakan indikator penting dalam melihat keseimbangan ekonomi suatu negara. Dengan mengevaluasi nilai total ekspor dan impor, kita dapat menentukan apakah neraca perdagangan mengalami surplus atau defisit.

Faktor-faktor seperti tingkat nilai tukar mata uang, kondisi ekonomi domestik, dan kebijakan perdagangan dapat memengaruhi neraca perdagangan suatu negara. Memahami neraca perdagangan memberikan wawasan tentang posisi ekonomi suatu negara di pasar internasional dan dapat membantu dalam pengambilan kebijakan ekonomi yang tepat.

Dari pembahasan tentang neraca perdagangan, kita dapat melihat betapa pentingnya memahami dinamika ekonomi suatu negara. Dalam mengelola finansial kamu, terutama dalam menghadapi pasar kripto yang seringkali berfluktuasi, kebijaksanaan dalam berinvestasi sangatlah krusial.

Inilah mengapa Reku hadir sebagai solusi terpercaya untuk memudahkan kamu dalam bertransaksi kripto dengan aman dan biaya transaksi yang terjangkau. Melalui platform dan aplikasi Reku, kamu dapat dengan mudah membeli dan menjual Bitcoin, Ethereum, serta berbagai koin kripto lainnya.

Mari manfaatkan kemudahan yang ditawarkan Reku untuk memulai perjalanan investasi kamu di pasar kripto, dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang telah kita bahas secara mendalam.

Foto diambil dari Freepik